Sabda Rasulullah SAW : “Sakaratul maut itu sakitnya sama dengan tusukan tiga ratus pedang” (HR Tirmidzi)
Sabda Rasulullah SAW : “Kematian yang paling ringan ibarat sebatang Besi panas berduri yang dimasukkan kedalam mulut sampai ke perut seseorang. Lalu, seorang lelaki menariknya dengan sekuat-kuatnya sehingga besi itupun membawa semua bagian tubuh yang menyangkut padanya dan meninggalkan yang tersisa”. (HR Bukhari)
sabda Nabi Idris AS : "Sakit Sakratul Maut itu Seribu kali lebih sakit dari binatang hidup dikuliti"
Imam Ghozali berkata : “Rasa sakit yang dirasakan selama sakaratul maut menghujam jiwa dan menyebar ke seluruh anggota tubuh sehingga bagian orang yang sedang sekarat merasakan dirinya ditarik-tarik dan dicerabut dari setiap urat nadi, urat syaraf, persendian, dari setiap akar rambut dan kulit kepala hingga kaki”.
"Kalau sekiranya kamu dapat melihat malaikat-malaikat mencabut nyawa orang-orang yang kafir seraya memukul muka dan belakang mereka serta berkata, "Rasakanlah olehmu siksa neraka yang membakar." (niscaya kamu akan merasa sangat ngeri) (QS. Al-Anfal {8} : 50).
Imam Ghozali juga mengutip suatu riwayat Nabi Isa ketika sekelompok Bani Israil yang meminta bukti kebesaran Allah mengenai sakratul maut sebagai bukti kenabian dan kerasulan beliau, maka memilihlah mereka di pemakaman yang paling tua di palestina, maka berdoalah Isa bin Maryam pada Allah SWT agar Ia menghidupkan satu mayat dari pekuburan itu sehingga mereka bisa mengetahui gambaran sakaratul maut. Dengan izin Allah melalui suatu cara tiba-tiba mereka dihadapkan pada seorang pria yang muncul dari salah satu kuburan. “Wahai manusia !”, kata pria tersebut. “Apa yang kalian kehendaki dariku? Lima puluh ribu tahun yang lalu aku mengalami kematian, namun hingga kini rasa perih bekas sakaratul maut itu belum juga hilang dariku.”
Proses sakaratul maut bisa memakan waktu yang berbeda untuk setiap orang, dan tidak dapat dihitung dalam ukuran detik seperti hitungan waktu dunia ketika kita menyaksikan detik-detik terakhir kematian seseorang. Mustafa Kemal Attaturk, bapak modernisasi (sekularisasi) Turki, yang mengganti Turki dari negara bersyariat Islam menjadi negara sekular, dikabarkan mengalami proses sakaratul maut selama 6 bulan (walau tampak dunianya hanya beberapa detik), seperti dilaporkan oleh salah satu keturunannya melalui sebuah mimpi.
0 komentar:
Post a Comment
Budayakan Komeng di bawah ya Gan :)
share smua isi blog ane tapi tautkan sumbernya
blogger yang baik adlh blogger yg menghargai blog orang lain